Pabrikan Transmisi Ikut Bikin Bus Listrik

12 January 2023
Erie W. Adji
 
Penguasa teknologi otomotif makin agresif
 

Untuk kesekian kalinya, agresivitas menyonsgong kendaraan listrik maunpun mobil tanpa sopir alias autonomous vehicle bisa disebut luar biasa. Dalam lima tahun terakhir tidak hanya pabrikan mobil atau motor yang sudah eksis, tetapi juga begitu banyak pabrikan suku cadang ikutan menyongsong era baru di dunia otomotif itu.

Salah satunya ZF yang bernama lengkap ZF Friedrichshafen AG., pabrikan Jerman yang dikenal sebagai raksasa transmisi ini juga sudah menyiapkan mobil masa depan yang dihadirkan masa kini. Bekerja sama dengan penyedia jasa transpotasi asal Amerika, Beep.

Bukan lagi sekadar konsep, karena kendaraan angutan penumpang yang tanpa pengemudi ini dilansir resmi saat gelaran Consumer Electronics Show alias CES di Las vegas, AS, awal tahun ini (5-8/1). Ini merupakan salah satu pameran paling bergengsi bagi pemain teknologi termutakhir.

“Bisa melayani perjalanan dalam kota dengan berbagai variasi kondisi lalu lintas” begitulah klaim atas kendaraan terbaru ini. Itu karena ada teknologi autonomous “Level 4” yang terbilang tinggi tingkatannya. Ya, karena pada tingatan teknologi ini mobil bisa dibilang mampu ‘berkiri sendiri’ atas beragam situasi yang berada di sekitarnya tanpa butuh bantuan manusia. Bahkan termasuk jika ada kendala teknis sekalipun.

Kedua belah pihak sudah mencanangkan aka nada BEEp dalam jumah ribuan unit kendaraan yang serupa angkot kalau di Indonesia. Ada dua piliha baterai, 50 dan 100 kWh sebagai sumber dayanya. Daya jelajah maksimalnya 128 kilometer, kecepatan maksimal 40 km/jam. Dan kakasitas bangkunya antara 22 sampai 37 tempat duduk.

Agar lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas, ada modul yang bisa dilewati kursi roda. Termasuk saat berada di dalam kendaraan.

Keraguan akan performa mobil angkutan manusia tanpa sopir ini ditepis jauh oleh pihak ZF dan Beep. Paling tidak, ada teknologi buatan ZF sendiri yang bernama ZF yang bernama ProConnect yang terhubung dengan semua sistem pada jaringan digital pada infrastruktur transportasi di Amerika. Ditambah teknologi ZF yang lain yag bernama ProAI, sebuah sistem supercomputer yang berisikan nyaris semua hal yang berkaitan dengan proses maupun protokol transportasi.

 

 

Bagikan

 
 

Berita Terbaru

 

Berita Terkait