Sinyal Positif Kendaraan Komersial Pasca 2022

15 December 2022
Erie W. Adji
 
Angka pertumbuhannya naik berkelanjutan
 

Kawasan ASEAN merupakan salah satu area yang mengalami pertumbuhan positif, meski sempat didera pandemi Covid-19. Bisa dilihat dari data pasar Mordor Intelegence, kendaraan komersial di tahun 2021 yang nilainya mencapai 45,55 miliar dolar AS, diproyeksikan bisa menyentuh angka 67,97 miliar dolar AS.

Ada sejumlah penyebab tren positif tersebut, sebut saja; dinamika sector logistik dan juga ekonomi daring nyata membutuhkan pasokan kendaraan komersial yang lebih baru dan lebih canggih. Apalagi sejumlah negara dan kota di wilayah ASEAN juga menerapkan kebijakan baru soal operasional kendaraan komersial, umumnya lebih pro keselamatan berkendara maupun rendah emisi.

Pertumbuhan wilayah pemukiman di area pinggiran ternyata juga ikut meningkatkan pertumbuhan kendaraan komersial. Khususnya kendaraan komersial ringan, kalau di Indonesia akan melibatkan nama-nama seperti; Isuzu Trada, Mitsubishi L300, Daihatsu GranMax, maupun Suzuki Carry.

Pada kuartal ketiga tahun ini, berdasarkan data Gaikindo, pertumbuhan penjualan unit baru untuk kendaraan di Indonesia naik hampir 27 persen atau 282.895 unit, dari angka 223.068 unit pada peiode yang sama tahun 2021.

Secara keseluruhan, penjualan mobil baru di Indonesia untuk rentang waktu sembilan bulan pertama tahun 2022 sebanyak 758.216 unit alias naik 21 persen dibandingkan rentang waktu sama di tahun 2021. Dari angka itu, kontribusi kendaraan komersial adalah 186.722 unit, tumbuh 17 persen.

Di kawasan ASEAN, Thailand merupakan produsen terbesar untuk kendaraan komersial berbagai jenis. Negeri Gajah Putih ini juga sudah mencanangkan bisa hasilkan 4 juta unit kendaraan komersial sampai tahun 2026. Tentu itu bisa terjadi karena memang kawasan Asia Tenggara mempunyai animo besar untuk kendaraan komersial, khususnya kendaraan angkut ringan. Terbukti di tahun 2021 penjualan kendaraan angkut ringan di Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, dan juga Brunei Darussalam ada peningkatan sampai 388 persen.

Pencapaian tersebut nampaknya akan terus ke arah tren positif meskipun sejumlah negara, termasuk Indonesia, sudah mengeluarkan kebijakan baru soal emisi dari kendaraan bermotor. Tidak heran juga kalau sejumlah APM di Indonesia, juga sudah melansir, paling tidak sedang melakukan uji coba, kendaraan komersial bertenaga listrik.  

 

 

Bagikan

 
 

Berita Terbaru

 

Berita Terkait