DKI Jakarta Raih Penghargaan Sustainable Transport 2020 dari AS

DKI Jakarta Raih Penghargaan Sustainable Transport 2020 dari AS
Jakarta dinilai sukses meningkatkan fasilitas pejalan kaki dan akses menuju stasiun dan halte angkutan umum serta menciptakan hub-hub untuk integrasi pelbagai moda.
 

Komite Sustainable Award (STA) menganugerahkan Jakarta sebagai “Honorable Mention” di ajang Sustainable Transport Award 2020 di Washington DC, Amerika Serikat, yang berlangsung pada Selasa (14/1).

Sistem transportasi di Jakarta dinilai mengalami berbagai kemajuan, di antaranya, penumpang Transjakarta naik 200 persen dalam waktu kurang dari 3 tahun, pembangunan integrasi sistem BRT dengan mikrobus (angkot) serta kehadiran sistem metro (MRT) pertama yang memberikan pilihan moda transportasi.

Selain itu, Jakarta dinilai sukses meningkatkan fasilitas pejalan kaki dan akses menuju stasiun dan halte angkutan umum serta menciptakan hub-hub untuk integrasi pelbagai moda.

“Penghargaan ini akan menjadi motivasi lebih bagi Jakarta untuk semakin mengembangkan sistem transportasi terintegrasi agar Jakarta menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk ditinggali warganya,” ungkap Sri Haryati, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta dalam keterangan persnya.

Pencapaian Sustainable Transport Award 2020 ini mendapat apresiasi dari DPRD DKI Jakarta. Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Azis mengatakan, penghargaan tersebut menandakan adanya sinergisitas antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam bidang transportasi di mana keduanya sama-sama memiliki kewenangan dalam mengelola transportasi.

“Kami sampaikan salut untuk Pak Gubernur dan seluruh jajaran. Ini membuktikan semua yang telah dikerjakan sudah on the track, dalam sinergi yang sinkron untuk mewujudkan blue print transportasi terintegrasi,” ujarnya.

Namun Azis mengingatkan agar pencapaian tersebut tidak membuat Pemprov DKI merasa terlena lantaran masih banyak juga yang harus diselesaikan seperti meningkatkan kenyamanan, kemudahan, dan keamanan transportasi umum dengan sistem yang lebih memadai. “Kita ingin lebih banyak lagi masyarakat yang mau beralih dari kendaraan pribadi menjadi menggunakan transportasi umum,” kata Azis.