Hino 600 : Truk Berhidung Yang Langka

17 January 2020
Suryo S
 
Hino tercatat sebagai pabrikan Jepang terakhir yang masih membuat truk dengan bonnet. Produk ini hanya dijajakan untuk pasar Amerika saja.
 

Amerika merupakan market besar yang unik. Salah satunya dengan masih kuatnya pasar truk konvensional atau 'truk berhidung' (bonnet ). Padahal, model truk seperti ini sudah ditinggalkan pasar Eropa dan banyak kawasan lainnya. Truk untuk keperluan transportasi barang dan jasa, sudah beralih ke Cabin Over Engine (COE). Memang ada juga truk di Eropa yang masih memiliki bonnet. Tetapi itu hanya untuk kebutuhan khusus, seperti Mercedes-Benz Zetroz sebagai kendaraan segala medan. 

Minat yang tinggi akan truk konvensional di negeri Paman Sam, sepertinya jadi magnet kuat bagi beberapa pabrikan, salah satunya Hino, yang mengandalkan Hino 600 untuk kelas medium dan Hino XL Series Heavy Duty.

Seolah mengikuti pepatah 'di mana langit dijunjung di sana bumi dipijak' Hino ini sosoknya menyerupai truk asal Amerika, seperti Navistar International Corporation maupun Peterbilt. Keluarga Hino 600 mulai dijajakan di Amerika pada 2004 hingga 2020. Pada 2021 mendatang, posisinya akan digantikan oleh L Series. Sedangkan varian XL Series sudah mulai dikenalkan pada 2019 silam. 

Seperti terpampang pada web resmi Hino USA, dikatakan bahwa kedua klasifikasi truk ini hanya dijual untuk pasar Amerika Utara. Artinya tak ada versi JDM (Japan Domestic Market) sekalipun, walau pabrikan Hino berasal dari Negara Matahari Terbit.

Sosok Hino 600 dan XL ini jadi truk Jepang yang unik, karena hanya satu-satunya brand Jepang yang masih menyediakan armada truk berhidung. Sebelumnya, Hino harus bersaing dengan Isuzu H-Series. Namun truk yang lahir dari kerjasama General Motor dan Isuzu ini, harus pensiun di tahun 2009.

Hino 600 family
 

Bagikan

 
 

Berita Terbaru

 

Berita Terkait