Ada satu kesalahan besar yang masih dilakukan oleh pengendara roda empat atau lebih saat hujan datang mengguyur deras, yaitu menghidupkan lampu hazard. Mereka beranggapan, lampu yang menyalakan kedua lampu sein itu, menjadi penanda keberadaan kendaraannya di tengah pekatnya hujan dengan pandangan yang terbatas.
Padahal menyalakan hazard akan menghilangkan fungsi lampu sein, sehingga malah membahayakan. Lampu berkedip terus menerus, malah bisa mengganggu konsentrasi pengendara di belakang, hal ini juga berbahaya.
“Lampu hazard hanya boleh digunakan pada saat mobil dalam kondisi darurat dan ditekankan untuk tidak dinyalakan pada kondisi kendaraan berjalan,” terang Sonny Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) beberapa waktu silam.
Dengan kata lain hazard tidak boleh digunakan saat berkendara. Baik ketika berada di jalan saat hujan deras, maupun ketika akan melaju lurus di persimpangan. Hazard akan melumpuhkan fungsi sein, sehingga bisa membingungkan pengendara lain terutama yang berada di belakangnya. “Beberapa kecelakaan terjadi karena pengemudi di belakang tidak menyadari jika mobil di depannya berniat untuk ganti jalur,” lanjutnya.
“Selain itu dalam rentang waktu tertentu, kedipan lampu sein akan membuat mata pengendara di belakangnya akan cepat lelah lantaran pupil matanya membuka dan menutup merespons nyala lampu. Di sisi lain dengan fisik yang lelah maka konsentrasi berkendara akan terganggu dan berpeluang membuat kesalahan,” tutupnya
Beberapa kesalahan menggunakan hazard yang kerap terjadi :