Pikap Berbahan Bakar Sampah Plastik Ini Mulai Diuji Di Indonesia

Pikap Berbahan Bakar Sampah Plastik Ini Mulai Diuji Di Indonesia
Demi Ibu Bumi adalah perjalanan ramah lingkungan yang diinisiasi untuk merespon permasalahan-permasalahan lingkungan yang melukai alam (Ibu Bumi).
 

Makin berkurangnya kandungan minyak bumi di dunia, berefek pada minimnya cadangan BBM. Kondisi ini diperparah dengan makin banyaknya sampah plastik yang mencemari lingkungan.

Bergerak dari pemikiran tersebut lembaga nirlaba Get Plastic, menginisiasi sebuah perjalanan ramah lingkungan. Caranya dengan menghadirkan mobil berpenggerak sampah plastik berbasis Ford Ranger.

Sejak 2018 Get Plastic mencoba mengembangkan kendaraan menggunakan bahan bakar solar dan bensin yang diperoleh dari pengolahan sampah plastik dengan metode pyrolysis.

Sebelumnya perjalanan menggunakan Vespa dan menjadi perjalanan terjauh menggunakan bahan bakar sampah plastik. Get Plastic sebagai inisiator perjalanan ramah lingkungan tersebut berhasil mencetak Rekor Muri dengan perjalanan total 1.200 km.

Dalam rilisnya (29/11), kini inisiasi perjalanan tersebut dilanjutkan dengan menggagas sebuah perjalanan yang lebih panjang bertajuk Demi Ibu Bumi. Demi Ibu Bumi adalah perjalanan ramah lingkungan yang diinisiasi untuk merespons permasalahan-permasalahan lingkungan yang melukai alam (Ibu Bumi).

Untuk menguji kelayakan dan ketahanan bahan bakar, pada tanggal 26-30 November 2020 Get Plastic akan melakukan perjalanan dari Bali-Jakarta. Perjalanan ini dilakukan dengan mengendarai satu mobil yang nantinya akan diisi dengan bahan bakar dari sampah plastik yang sudah diolah.

Perjalanan yang dilakukan juga dibarengi dengan kunjungan Get Plastic ke wilayah-wilayah yang sempat mereka dampingi. Dengan melibatkan beberapa pemuda yang tergabung dalam Get Plastic, mereka juga akan mengisi perjalanan dengan melakukan workshop pengelolaan sampah plastik dengan mesin yang mereka kembangkan secara mandiri.

Perjalanan uji kelayakan (test drive) ini akan menyasar beberapa titik di Indonesia, seperti Desa Pacung, Singaraja, Desa Cluring, Banyuwangi, dan Jakarta.