Quester Dirakit di Indonesia, UD Trucks Janjikan Lebih Banyak Komponen Lokal

Quester Dirakit di Indonesia, UD Trucks Janjikan Lebih Banyak Komponen Lokal
Peluang lokalisasi produk bertambah lebar, setelah adanya perakitan UD Trucks di Indonesia. Meski begitu pihaknya tetap selektif dalam mencari konten lokal.
 

Keputusan UD Trucks merakit truk Quester di Indonesia yang peresmiannya dilakukan Selasa (18/10) di fasilitas perakitan Plant 2 milik PT Gaya Motor di kawasan Sunter, Jakarta Utara, membuka peluang bagi UD Trucks untuk meningkatkan penggunaan komponen lokal.

Saat ini semua komponen truk Quester mulai dari mesin, transmisi, sasis dan kabin masih didatangkan dari Thailand.

"Dengan dirakit di Indonesia, kami berpeluang melakukan lokalisasi produk. Penggunaan konten lokal akan lebih banyak lagi bisa dilakukan. Untuk local content, saat ini kita mengikuti regulasi yang berlaku di ASEAN, yakni 40 persen, dan ketentuan tersebut sudah kami penuhi," kata Presiden DIrektur UD Trucks, Valery Muyard di sela peresmian fasilitas perakitan truk Quester.

Untuk menghasilkan truk berkualitas, Valery menyatakan pihaknya sangat selektif dalam mencari pemasok komponen lokal. "Kami ingin pastikan material yangg dipasok adalah material berkualitas," katanya.

Disinggung tentang berapa persen target komponen lokal Indonesia yang akan digunakan untuk merakit Quester, Valery Muyard menyatakan pihaknya tak memiliki target tertentu. "Kami tak memiliki target berapa persen komponen lokal yang akan kami tingkatkan nantinya," elak Valery.

Untuk merakit truk Quester di Indonesia, UD Trucks tak hanya menggandeng PT Gaya Motor sebagai pemilik fasilitas perakitan, tapi juga menggandeng PT Tjahja Sakti Motor, perusahaan di bawah grup Astra International yang memiliki pengalaman luas dalam kegiatan importasi kendaraaan, termasuk truk UD Trucks ke Indonesia, dan juga di bisnis jasa logistik.

"Kita akan upayakan penggunaan komponen lokal ke depannya. Untuk biaya perakitan di Indonesia, kurang lebih sama biayanya jika dibandingkan dengan impor CBU," kata Presiden Direktur Tjahja Sakti Motor, Anton Kumonty.