Restoran 'Hantu' di Jalur Pantura, Korban Kehadiran Tol Cipali

Restoran 'Hantu' di Jalur Pantura, Korban Kehadiran Tol Cipali
Hadirnya tol Cipali sepanjang 116 kilometer, menyingkat waktu tempuh hingga 3 jam lebih. Namun, beberapa usaha rumah makan di 'jalur lama', menjadi sepi pelanggan.
 

Dibukanya tol Cipali pada tahun 2015 silam memiliki dua efek, positif juga negatif. Pasalnya, selain mempersingkat waktu tempuh, namun juga 'mematikan' pengusaha di jalur pantura.

Ini karena tol Cipali yang menghubungkan daerah Cikopo, Purwakarta dengan Palimanan, Cirebon, Jawa Barat membuat rute perjalanan tak lagi melambung ke wilayah utara, seperti Indramayu dan sekitarnya. 

Sementara efek negatif dari pembukaan tol yang mempersingkat waktu tempuh hingga 3 jam itu, adalah matinya restoran atau rumah makan yang biasanya menjadi titik peristirahatan bus di jalur pantura lama. Seperti rumah makan Taman Selera di Losarang, Indramayu, Jawa Barat.

Kondisi RM Taman Selera, Losarang tahun 2013

Dalam foto yang diunggah oleh Aji di akun Facebook, Sinar Jaya Mania Group Public, terlihat jelas jika rumah makan tersebut dalam kondisi mengenaskan. Selain sudah tutup, gedung restoran pun tak terawat. Atapnya sudah rusak dan dinding penuh coretan. Hanya lahan parkir yang luas saja, yang dimanfaatkan sebagai pangkalan truk.

Padahal di tahun 2013, rumah makan milik Rusdi Safri ini menjadi titik peristirahatan ratusan armada PO Sinar Jaya. Komentar nostalgia pun bermunculan. Banyak yang mengingat soal pedagang yang kerap menumpang bus dari sana. Seperti tukang jeruk dan salak asam, hingga donat hambar yang pernah dibeli.

Toh begitu, bisnis RM Taman Selera bukannya benar-benar berhenti. Namun kini berpindah ke wilayah Cikamurang yang lebih dekat dengan pintu tol. Ya, memang begitulah bisnis, harus mengikuti perkembangan zaman, seperti menentukan lokasi Rumah Makan, jika kemudian ada tempat yang ramai dan bakal menguntungkan, tentu di sanalah usaha itu dikembangkan.