Transjakarta Operasikan 1.200 Bus Setiap Hari di DKI Jakarta

19 May 2017
ZCH1708
 
"Kita beli bus Mercy low entry 150 unit. Sebanyak 150 unit lainnya dari merk lain," kata Budi Kaliwono, Direktur Utama Transjakarta.
 

PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) saat ini mengoperasikan hampir 1.500 unit bus berbagai tipe dan merk yang dioperasikan di wilayah DKI Jakarta dan wilayah pinggiran Jakarta. Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan, dari jumlah tersebut, yang efektif beroperasi setiap hari mencapai 1.100 sampai 1.200 unit bus.

Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan inisiatif manajemen Transjakarta mengoperasikan bus low entry yang nanti akan dioperasikan melayani sekitar 12-15 trayek di Jakarta dan sekitarnya.

Bus-bus tersebut tidak akan melewati jalur khusus busway Transjakarta, tapi di jalur jalan biasa. Total ada 300 bus low entry yang akan dioperasikan.

"Kita beli bus Mercy low entry 150 unit. Sebanyak 150 unit lainnya dari merk lain," kata Budi Kaliwono dalam sebuah wawancara di sela pameran kendaraan komersial Mercedes-Benz di Tangerang, Banten, baru-baru ini.

Budi menjelaskan, saat ini bus low entry yang sudah dioperasikan baru sebanyak 7 unit. "Saat ini kita sudah punya tujuh unit. Ini bus kota biasa dan akan masuk di jalur non koridor (busway)," ungkap Budi Kaliwono.

Bus-bus low entry ini dirancang ramah bagi difabel karena lantainya dibuat rendah sehingga mudah diakses penumpang lansia dan penyandang disabilitas saat akan naik atau turun dari bus.

Bus low entry ini juga menyandang fitur keamanan dan kenyamanan yang mumpuni untuk penumpang dan pengemudi. Di antaranya, bus menggunakan suspensi udara yang ketinggian bus dari permukaan aspal bisa disesuaikan ketika akan menaikkan atau menurunkan penumpang.

Pintu untuk turun atau naik penumpang yang terletak di bagian tengah kabin juga dilengkapi dengan peranti untuk memudahkan penyandang disabilitas naik dan turun dengan mudah menggunakan kursi roda.

Bus ini juga dilengkapi penyejuk udara, area penumpang pria dan wanita, palu pemecah kaca dan handle untuk penumpang berdiri. "Ini akan menjai bus paling layak untuk men-declare Jakarta sebagai kota modern. Dengan lamtai yang bisa rendah, kaum disable bisa naik dengan mudah," ungkap Budi Kaliwono. 

 

Bagikan

 
 

Berita Terbaru

 

Berita Terkait