Wiwin Nayati, Cerita Perempuan Tangguh di Tambang Batubara (4-habis)

Wiwin Nayati, Cerita Perempuan Tangguh di Tambang Batubara (4-habis)
Banyak pengalaman di dapat, termasuk soal perjodohan. Ia menikah dengan lelaki yang dijumpai di lingkugan pertambangan juga. Kenalan satu tahun, lantas berujung ke pelaminan.
 

Pengalaman bekerja sebagai operator truk tambang membuat Wiwin Nayati banyak menimba pengalaman hidup yang begitu berharga, termasuk dalam urusan asmara.

Belakangan Wiwin Nayato memang bertemu jodohnya di lingkungan tambang juga. Seorang mekanik alat berat menyatakan cintanya kepada Wiwin. Proses pendekatan yang intensif akhirnya membuat Wiwin luluh dan akhirnya mereka menikah sekitar tiga bulan lalu. "Ternyata orang-oraang tambang kalau ketemu jodohnya juga ngak jauh-jauh amat, ya. Dia dari seputaran profesi kita juga," kenang Wiwin.

 Wiwin mengaku, proses perkenalan dengan pria yang sekarang menjadi suaminya berjalan sekitar 1 tahun. "Proses perkenalannya sebenarnya sangat singkat," katanya.

Wiwin menikah dengan sesama keturunan Dayak. Bedanya,  Wiwin berasal dari Suku Dayak di Kalimantan Tengah, sementara suami orang Dayak Kalimantan Timur. Saat ini Wiwin dan suami menunggu datangnya sang buah hati.

Setelah menikah, atas permintaan suami, Wiwin memutuskan berhenti bekerja. "Mumpung masih belum punya momongan, saya sebenarnya pengen nimbrung kerja lagi di tambangm, tapi suami sementara ini belum kasih izin. Mungkin karena dia pernah merasakan beratnya kerja di dunia tambang ya," ungkap Wiwin.

Wiwin melihat memang tidak semua wanita yang  bekerja di dunia tambang memiliki stamina kuat karena tantangannya yang luar biasa. "Saya sih berharap teman-teman wanita yang bekerja di lokasi tambang bisa bertahan menghadapi tekanan pekerjaan yang berat," kata Wiwin yang mengaku berasal dari keluarga petani di Kabupaten Buntok, Kalimantan Tengah, ini.

Bicara soal penghasilan, Wiwin menyatakan, hal itu sangat relatif.  "Menurut saya pribadi sebenarnya tidak memuaskan, tapi tidak perlu ceritakan seperti apa dan apa alasannya. Cuma kalau orang itu memang sedang memerlukan pekerjaan, ya berapa banyak gaji yang ditawarkan diterima sajalah," ungkap Wiwin.