Alasan Adi Putro Membuat Kargo Besar Di Bawah Dek

Alasan Adi Putro Membuat Kargo Besar Di Bawah Dek
Karoseri Adi Putro kerap menjadi trend setter karoseri bus. Seperti pada Jetbus yang memanfaatkan ruang di bawah dek menjadi kargo yang besar.
 

Karoseri Adi Putro di Malang, Jawa Timur, selama ini dikenal sebagai trend setter industri karoseri bus di Indonesia. Setiap inovasi barunya, selalu diikuti karoseri lain. Bahkan, tak sedikit dijiplak habis-habisan oleh industri karoseri kecil dan body repair bus.

Seperti tipe terbaru Karoseri Adi Putro Jetbus tipe medium high deck (MHD). Model Jetbus UHD ini diaplikasikan pada chassis bus besar dan merupakan hasil pengembangan dari tipe yang lebih dulu diluncurkan, yakni Jetbus ultra high deck (UHD).

Kedua tipe bus ini sama-sama memiliki ciri khas ruang kargo atau ruang bagasi di bawah kabin bus yang ekstra-lega. Saking luasnya, bisa mengangkut beberapa sepeda motor dan barang sekaligus. Jetbus UHD bisa diaplikasikan pada chassis bus premium seperti Scania K410IB, Volvo B11R atau Mercedes-Benz OC 500RF 2542 6x2 dengan panjang bodi hingga 13,5 meter.

Sementara, model Jetbus MHD bisa diaplikasikan pada chassis bus 12 meter 6x2. Misalnya pada chassis Mercedes-Benz OH 1626 atau Hino RN 285. Lalu apa alasan Adi Putro merilis tipe bus UHD dan MHD ini? Jawabannya bisa ditemukan di penjelasan Andry, Direktur Karoseri Adi Putro.

Saat menerima kunjungan rombongan ke workshop karoseri Adi Putro, seperti dilansir video Youtube 'Karoseri Adi Putro Melihat Pembuatan Jetbus' yang diunggah Diaz Transportasi, 31 Desember 2020, pihak Adi Putro juga menjelaskan, bus dengan bagasi ekstrabesar kini menjadi tren di kalangan perusahaan otobus, karena dalam sekali jalan mereka bisa membawa kargo untuk dikirim ke kota-kota lain selain juga membawa penumpang di dek atasnya.

Jetbus di pabrik Adi Putro, umumnya memiliki bagasi yang besar

"Pada UHD, ruang bagasinya saja yang ditambah (luas). Kalau (lagi musim) libur, bus membawa sepeda motor. Secara hitungan, duit yang dibawa dari kiriman paket lebih banyak dari yang di atas (dek penumpang) dan nggak perlu AC," jelasnya.

Model UHD ini antara lain bisa ditemukan pada armada bus pariwisata PO Pandawa, dan di bus malam AKAP Gunung Harta serta di armada PO Sempati Star dan Pandawa 87 dengan chassis Volvo B11R. 

Adi Putro juga membuat sendiri sistem air suspension untuk bus. Ini untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin mengganti suspensi per daun bawaan pabrik dengan suspensi udara. 

Andry menjelaskan, pihaknya bisa melayani konsumen yang ingin mempertahankan sasis ladder frame di busnya namun menginginkan ruang bagasi yang luas. Caranya dengan menaikkan tinggi lantai kabin penumpang untuk mendapatkan ruang bagasi yang lebih lega dan tembus dari pintu kiri ke pintu kanan bus. Dia menyatakan, dengan memiliki armada bus dengan ruang kargo jumbo, pengusaha bus menerima pendapatan cukup besar dari jasa pengiriman barang ini.