Ada Kesulitan dalam Recall Daihatsu Gran Max

Ada Kesulitan dalam Recall Daihatsu Gran Max
Hal ini erat kaitannya dengan Gran Max pick up itu sendiri sebagai kuda pekerja.
 

Daihatsu mengumumkan penarikan kembali alias recall pada Gran Max pick up sejak awal November 2019. Setelah beberapa bulan kampanye racall ini berjalan, ternyata ada sejumlah tantangannya.

Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation menyebut pihaknya tak punya kendala dalam melaksanakan recall Gran Max. Ia menyebut kendala justru ada di pihak konsumen.

Hal ini erat kaitannya dengan Gran Max pick up itu sendiri sebagai kuda pekerja. Sebagai mobil dengan jam operasional yang tinggi maka jika "libur" sebentar saja untuk ke bengkel resmi maka produktifitas bisnis sang majikan pasti terganggu.

"Ini kan mobil usaha, yang namanya mobil komersial pastinya untuk menghasilkan uang kan. Jadi mereka mungkin masih menunggu waktu yang tepat. Kesulitannya hanya dari pihak konsumen saja, kapan mereka bisa dateng ke bengkel. Kalau kami sudah siap semua," tukas Hendrayadi.

 

Namun usut punya usut, ternyata bukan berarti pihak Daihatsu tak menemui kesulitan sama sekali. Konsumen tak jarang sulit dihubungi pihak pabrikan berlogo D ini. "Bisa jadi juga unitnya sudah berpindah tangan hingga tim kami kesulitan menghubunginya," kata Hendrayadi.

Dalam kampanye recall ini, Daihatsu memanggil puluhan ribu unit Gran Max ke bengkel resmi. Gran Max yang terkena recall adalah produksiMaret 2018 – April 2019. Total unit yang terlibat dalam recall ini mencapai 36.915 Gran Max, mulai dari model van, pick up hingga Luxio.