Jeep JT Gladiator, Pikap Paling Fenomenal Di Dunia

19 December 2019
Suryo S
 
Pikap berpenggerak empat roda ini, tetap mempertahankan beberapa nilai-nilai lawas demi kemampuan menaklukkan medan ekstrem.
 

Jeep JT Gladiator telah hadir pada musim semi pada Maret 2019 silam. Pikap yang berbagi platform dengan JL Wrangler ini seolah menjadi wujud flashback Jeep untuk kembali bermain memasuki kancah pasar mobil back terbuka. Sebelumnya pabrikan asal Toledo, Ohio ini telah keluar gelanggang persaingan pada 1992 silam bersamaan dengan rampungnya kiprah Jeep MJ Comanche kala itu.

Sama seperti Wrangler, sosok JT Gladiator ini menggunakan gardan solid buatan Dana Spicer di depan dan belakang dengan rancang bangun kaki-kaki yang sama dengan JK Wrangler.

Tersedia pilihan mesin Pentastar V6, 3.600 cc, sama seperti yang digunakan di Wrangler, hanya sudah dilengkapi dengan teknologi VVTi. Pilihan lain versi diesel V6, EcoDiesel 3.000 cc yang baru akan hadir pada pertengahan 2020 mendatang.

Varian bensin hadir dengan transmisi manual 6 percepatan dari Aisin serta transmisi otomatik 8 percepatan yang disuplai dari ZF. Untuk model diesel, pihak Jeep belum membuka kran informasi jenis girboks apa yang akan digunakan.

Jeep hanya memberikan satu pilihan sistem penggerak roda. Hanya 4x4 part-time, tanpa opsi varian berpenggerak roda belakang (4x2). Berdasarkan laporan yang diwartakan oleh Car&Driver, keputusan Jeep hanya menyodorkan opsi 4x4, untuk mempertahankan image Jeep yang menggunakan sasis tangga, sehingga 'lebih mampu' diturunkan di berbagai medan berat. Persis sang leluhur, Jeep Willys.

Keputusan ini pun menjadikannya sebagai pikap paling fenomenal karena ketika umumnya suspensi dan gardan independen jadi pilihan mobil masa kini, Jeep malah menggunakan gardan solid dan juga tetap menjaga keunikan pada rancang bangun bodinya.

Salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh Gladiator yang tidak dimiliki pikap lain di dunia adalah atap yang bisa dibuka seutuhnya. Sehingga semua penumpangnya bisa merasakan sensasi berkendara tanpa atap. Tapi mungkin untuk yang satu ini, kurang cocok untuk kondisi di Indonesia.

Persis Wrangler, pikap dengan wheelbase 3.487 mm ini merupakan sosok kendaraan yang mudah dimodifikasi, mulai taraf ringan, hingga level modifikasi ekstrem, ketika sudah dikaitkan dijadikan kendaraan untuk off-road. Bahkan sebelum mobil ini launching, aksesoris dan kit modifikasinya sudah terlebih dulu beredar.

Penggunaan nama Gladiator sendiri merupakan nama yang diambil dari merek lawas pikap berkode SJ milik Jeep yang hadir pada tahun 1962 hingga 1971.

Jika ditarik ke beberapa waktu ke belakang, sebenarnya kemunculan varian pikap dari Wrangler ini bukan sesuatu yang terlalu orisinal. Sebelumnya, pada 2004 sebuah rumah modifikasi asal Montana yakni American Expedition Vehicle (AEV) mulai memodifikasi TJ Wrangler dengan cara memanjangkan wheelbase roda dan memasangkan bak di belakang. Sesuai dengan namanya, kendaraan ini dibuat untuk keperluan ekspedisi.

Belakangan AEV mengantongi restu dari Jeep untuk membuat varian terbatas dari JK Wrangler Brute. Namun model ini bukanlah model yang dibuat di pabrik Jeep, melainkan modifikasi di bawah persetujuan Jeep, bahkan punya izin resmi Jeep untuk memodifikasi dan mendistribusikan kit konversi dari pikap ini. Dari situ kemudian muncul dugaan bahwa AEV dilibatkan dalam pengembangan JT Gladiator.   

Besar kemungkinan JT Gladiator akan masuk ke Indonesia,  Berdasarkan informasi salah satu narasumber yang minta namanya dirahasiakan, PT Hascar International Group sebagai pemegang brand Jeep di Indonesia, akan memasukkan pikap ini dengan banderol yang cukup tinggi dan lebih mahal dari JL Wrangler (Rp 1,3 - 1,7 miliar), yang sudah terlebih dulu hadir. 

MJ Commance stop produksi di 1992
Jeep SJ Gladiator 1963 
 

Bagikan

 
 

Berita Terbaru

 

Berita Terkait