Arrival, Calon Raja Mobil Van Masa Depan

Arrival, Calon Raja Mobil Van Masa Depan
Desainnya revolusioner, pabriknya ultra canggih dan efisien
 

Arrival bisa jadi adalah satu startup sektor transportasi yang paling disorot tahun ini. Bagaimana tidak, mulai dari tahun 2022 hingga 2024 perusahaan asal Inggris yang berkantor pusat di kota Howald, Luksemburg ini harus mengirimkan 10 ribu unit van bertenaga listrik pesanan raksasa kargo, UPS.

UPS pesan van tenaga listrik untuk melayani kota-kota di Amerika Serikat

Ini merupakan langkah yang sangat revolusioner, mengingat banyak pabrikan otomotif dunia masih sibuk dengan beragam riset kendaraan angkut barang tenaga listrik. Sementara Arrival sudah menjalani proses pengiriman unit sesuai nilai kontrak sebesar 340 juta poundsterling atau setara 6.2 triliun rupiah.

Produk purwarupa dari van ini muncul perdana di tahun 2017, waktu itu diarahkan untuk bisa dipakai pihak kantor pos nasional Inggris. Meskipun secara fisik terlihat serupa namun ada tiga varian berdasarkan daya angkut barangnya; 3,5 ton, 6 ton, dan 7,5 ton.

Secara teknis van ini punya komposisi dimensi yang menjanjikan sebagai kendaraan angkut ringan. Ukuran wheelbase 3.550 mm, panjangnya (5.100 mm, 5.790 mm, 6.500 mm), lebar 2.340 mm, tinggi 2.730 mm, dan berat kosong 2.275 kilogram.

Kabin sangat sederhana, panel indikator hanya satu layar namun informatif

Sebagai sumber tenaga adalah motor yang bisa hasilkan 120kW (160 daya kuda), berpenggerak roda depan, dan diklaim bisa melaju dengan kecepatan puncak 120 km/jam. Jarak tempuh maksimalnya 240 kilometer. Baterainya sendiri ada Sembilan modul yang dibuat oleh raksasa kimia asal Korea Selatan, LG. Ini bisa jadi karena pihak Hyundai KIA juga punya saham di Arrival.

Karena fokus pada optimalisasi daya angkut maka struktur bodi dari van ini wajib ringan. Sasisnya berbahan aluminium, seputar bodi ada perpaduan materi plastic dan fiberglass. Nyaris tidak diperlukan pekerjaan pengelasan dalam membuat setiap unitnya. Termasuk proses pengecatan, karena warna bisa langsung dimasukkan saat membuat bodi.

Perusahaan yang didirkan oleh pebisnis berdarah Rusia, Denis Sverdlov, punya dua pusat produksi. Ada yang berlokasi di Bicester, Inggris, dan satu lokasi produksi yang ada di kota Charlotte di Amerika Serikat.

Kedua pabrik mengandalkan robot canggih multifungsi dengan investasi puluhan juta dolar AS. Minimnya keberadaan sumber daya manusia dalam proses produksi akan memungkinkan membangun kendaraan secara ekonomis dengan volume berapapun.

Walau begitu, pihak Arrival menyebut bahwa investasi peranti canggih mereka biayanya tak sampai sepuluh persen dibandingkan membangun pabrik mobil yang berpola konvensional. Rencananya akan dibangun lagi pabrik di wilayah California, AS, dan Madrid di Spanyol.

Dibantu robot-robiot canggih, volume pabrik bisa dikembangkan nyaris tanpa batas