Kebijakan Pembatasan Muatan Kendaraan? Isuzu Tegas Mendukung, Ini Alasannya

Kebijakan Pembatasan Muatan Kendaraan? Isuzu Tegas Mendukung, Ini Alasannya
"Pembatasan muatan kendaraan kita sangat dukung. Itu bagus dong, itu bagus untuk negaranya," kata Ernando Demily, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI).
 

Isuzu Indonesia mendukung insiatif Pemerintah melakukan pembatasan muatan kendaraan yang boleh beroperasi di jalan raya. Melalui Kementerian Perhubungan, pembatasan muatan kendaraan itu dilakukan untuk mencegah kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan, termasuk jalan tol yang lebih cepat dari seharusnya.

"Pembatasan muatan kendaraan kita sangat dukung. Itu bagus dong, itu bagus untuk negaranya," kata Ernando Demily, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) di sela acara peluncuran pick up terbaru Isuzu Traga di Ballroom XXI Jakarta, Senin (23/4/2018). Mengutip keterangan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, setiap tahunnya Pemerintah mengeluarkan dana hingga Rp 40 triliun untuk memperbaiki jalan dan jembatan rusak akibat ulah truk yang kelebihan muatan. 

"Pak Basuki Hadimuljono bilang, setahun bisa habis Rp 40 triliun untuk perbaikan jalan. Dana ini sebenarnya kan bisa dialihkan buat pendidikan dan yang lain lain," kata Ernando. Selama ini, kebiasaan pemilik kendaraan niaga dan pengusaha angkutan memaksa armadanya membawa muatan melebihi ketentuan membuat agen pemegang merk (APM) kendaraan niaga mengikuti kemauan pasar.

"Karena biasa dimuati overload, spek (spesifikasi) kendaraan untuk pasar Indonesia harus dengan spek khusus, seperti frame-nya. Frame (rangka chassis) untuk indonesia harus tebal, beda dengan yang dipasarkan di luar negeri," beber Ernando.

"Jadi kalau ada kebijakan pembatasan overload kita juga happy, semua produk harus diproduksi dengan spesifikasi yang sesuai ketentuan. Yang terjadi sekarang kan adu kuat, kuat-kuatan. Kalau kita gak ikut, kita ketinggalan," lanjut Ernando.

Sebelumnya, Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengaku mendukung insiatif pembatasan muatan truk angkutan barang di jalan raya. Pembatasan itu akan mencegah truk menjadi overdimensi dan overload.