Melihat Pabrik Bus King Long Di Mesir

Melihat Pabrik Bus King Long Di Mesir
Investasi terus menerus pabrikan bus asal Cina nyars tak terbendung
 

Pabrikan Tiongkok boleh disebut nyaris tidak tertahan saat melakukan ekspansi. Bisa disebut saat ini semua benua di dunia ini sudah bisa melihat bus buatan, atau paling tidak, bermerek asal Cina. Jazirah Arab dan benua Afrika termasuk wilayah yang sudah ‘dikuasai’ pasar busnya oleh barisan produk yang datang dari Negeri Tirai Bambu itu.

Salah satunya King Long, yang berkolaborasi dengan perusahaan asal Arab Saudi, ATM Misr, bikin pabrik di wilayah Suez, Mesir. Pabrik yang diresmikan Maret 2023 tersebut punya kapasitas 500 unit bus tiap tahunnya.

Berada di area seluas 164 hektar, pabrik itu dibekali beragam teknologi manufaktur serta peralatan yang sangat memadai untuk bisa membangun bus berbagai ukuran. Pihak King Long sendiri mendapat peran besar dalam pengadaan peralatan perakitan, teknologi otomotif, serta suku cadang bus.

Investasinya juga tidak kecil, tak kurang dari 3,3 juta dolar AS atau setara Rp 5,1 triliun.

Secara pasar memang terbilang tidak merepotkan, karena operator bus Arab Saudi sudah jamak memanfaatkan bus buatan Tiongkok, King Long salah satunya. Terbukti saat inagurasi pabrik sudah ada pesanan dari salah satu dealer King Long di Arab Saudi sebanyak 51 unit.

Diklaim bahwa pabrik ini, sebagaimana dikutip dari Xinhua, 60 persen produksi bus akan menggunakan komponen yang juga dihasilkan sekitar Timur Tengah. Lebih dari itu, lokasi Mesir akan memudahkan jika ingin melakukan penetrasi ke benua Eropa maupun Afrika.

Baca juga: 2030: Jerman Full Bus Listrik

Baca juga: Bus Listrik Makin Kuasai Eropa

Proses fabrikasi sasis serupa dengan karoseri di Indonesia

Porsi komponen lokal dicanangkan 60 persen

Agak jarang melihat tahapan fabrikasi bodi seperti ini di Indonesia

Karena sudah terbiasa dengan standar fabrikasi Eropa maupun AS, bodinya termasuk tidak berisik

Proses finishing masih diawasi ketat standar mutunya

Bodinya presisi dengan sasis, khas standar mutu dunia