Transjakarta Akan Jadi Transjabodetabek?

07 October 2024
Erie W. Adji
 
Wacana pembebasan tarif 15 golongan penumpang
 

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 d Pilkada Jakarta 2024 Pramono Anung mengatakan Transjakarta hingga saat ini tak cukup untuk mengatasi persoalan macet di kota ini. 

"Transjakarta tidak cukup untuk mengatasi persoalan macet di Jakarta. Aglomerasi telah ada maka yang harus dilakukan adalah Transjabodetabek," ujar dia saat menanggapi pertanyaan soal subtema "Transportasi yang Terintegrasi" dalam debat pertama Pilkada Jakarta 2024 di Jakarta, akhir pekan lalu (6/9). Seperti dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Pramono juga ingin membebaskan 15 golongan yang sekarang ini sudah naik Transjakarta gratis, agar juga gratis naik MRT dan LRT.

Adapun dari 15 golongan ini antara lain ASN di Pemprov DKI, pemilik Kartu Jakarta Pintar, penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa), tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

"Supaya orang berkurang banyak masuk ke Jakarta tak bawa kendaraan pribadi, maka yang paling pas, Transjabodetabek bahkan sampai Puncak dan Cianjur," kata dia.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengadakan debat pertama pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Pilkada DKI Jakarta 2024 di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10)..

Baca juga: Jalur TransJakarta Perlu Diberlakukan Tilang Elektronik

Transjakarta Tidak Lagi Pesan Bus Mesin Fosil

PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) secara bertahap akan menghentikan pengadaan bus solar sebagai armada baru. Sebab, operator bus kota dan komuter di wilayah Jabodetabek ini memang telah mencanangkan untuk berlaih mengoperasikan armada tenaga listrik.

Ditegaskan lagi oleh Direktur Operasional dan Keselamatan TransJakarta, Daud Joseph, pihaknya saat ini mengoperasikan 4.700 unit bus untuk 240 rute di kawasan Jabodetabek. Umumnya armada itu memakai mesin diesel

“Ke depannya, tidak ada lagi kontrak baru bus Transjakarta untuk (pembelian) bus solar. Semuanya akan menggunakan kendaraan listrik,” ujar Daud Joseph saat ditemui di Gedung Kemenko Marves, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari ebcmedia (17/9).

Penegasan itu ditunjukkan dengan rencana menambah 500 unit bus baru, mulai dari bus besar, medium, kecil, hingga mikro. Joseph mengatakan khusus untuk bus besar, pihaknya akan beralih ke kendaraan listrik. Kemudian untuk bus kecil dan medium masih dalam tahap penjajakan intensif.

Dia memastikan, pihaknya tahun ini akan menambah 200 unit bus listrik baru. Sehingga, jika ditotal, ada 300 unit bus listrik yang siap beroperasi di area Jakarta dan sekitarnya.

“Pemprov Jakarta mendukung sepenuhnya untuk kami menambah jumlah unit dari 100 menjadi 300 unit bus listrik hingga akhir tahun. Kami telah menandatangani kontrak tambahan 200 unit bus listrik dan harga yang kami sepakati 16 persen lebih rendah daripada harga generasi pertama,” ucapnya menguatkan.

Ia juga memungkaskan, TransJakarta melakukan pengadaan bus lewat skema kerja sama operasional per kilometer dengan operator. Dia mengklaim, biaya operasional bus listrik jauh lebih murah dibandingkan bus solar.

Baca juga: Transjakarta Cares: Layanan Khusus Penumpang Penyandang Disabilitas

Baca juga: TransJakarta Operasikan 4.370 Armada Di Tahun 2024

 

Bagikan

 
 

Berita Terbaru

 

Berita Terkait