Adanya Tol Trans Jawa dan Sumatra, Pemudik yang Naik Bus Malah Merosot

 Adanya Tol Trans Jawa dan Sumatra, Pemudik yang Naik Bus Malah Merosot
Jumlah pemudik yang menumpangi bus antarkota turun sebesar 22,75 persen, karena banyak masyarakat yang beralih ke mobil pribadi.
 

Kehadiran jalan tol Trans Jawa rupanya tidak langsung membuat pengusaha transportasi bus antarkota langsung panen di musim libur Natal dan Tahun Baru 2020 yang baru saja lewat. Buktinya, tren penumpang bus antarkota yang menggunakan moda transportasi ini selama libur Natal dan Tahun Baru 2020 justru menurun.

Data penurunan penumpang bus tersebut diungkap oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dalam paparan di kantornya, awal pekan ini. Budi mengatakan, jumlah pemudik yang menumpangi bus antarkota turun sebesar 22,75 persen karena banyak masyarakat yang beralih ke kendaraan pribadi.

"Banyak masyarakat naik kendaraan pribadi. Pak Menhub juga sudah prediksi itu. Bus ini kompetitornya memang mobil pribadi, mudah-mudahan saat angkutan lebaran kembali ke angkutan umum. Kita perbaiki fasilitas angkutan umum kita, titik-titik simpul (terminal) juga diperbaiki," ujar Budi Setiyadi.

Kementerian Perhubungan sendiri mencatat jumlah pemudik Natal dan Tahun Baru 2020 yang menggunakan mobil pribadi mengalami lonjakan sebesar 17,76 persen. Mengutip data dari Jasa Marga, jumlah kendaraan pribadi yang melintas melonjak dari 4,7 juta unit selama Nataru 2018/2019 menjadi 5,5 juta unit pada periode libur Natal dan Tahun Baru 2020.

Dia optimistis pada masa angkutan lebaran 2020, masyarakat akan lebih banyak yang memilih transportasi umum bus ketimbang kendaraan pribadi untuk mudik. "Tampaknya masyarakat masih mencoba-coba kondisi jalan tol yang menghubungkan beberapa provinsi dan kota. Jumlah kendaraan sebanyak 5,5 juta kendaraan naik 17 persen. Jadi banyak masyarakat naik kendaraan pribadi," beber Budi Setiyadi.