Hankook Rilis Ban Khusus Bus Listrik

Hankook Rilis Ban Khusus Bus Listrik
Desain tapaknya belum pernah ada sebelumnya
 

Pabrikan yang berdiri sejak tahun 1941 ini nampaknya menjalankan strategi serupa dengan pabrikan monbil yang juga berasal dari Korea Selatan lainnya, intensif masuk ke arena kendaraan.

Salah satu buktinya, di bulan Juni ini, merilis produk bernama “e-Smart City AU56” di arena The Tire Cologne 2024 di Jerman. Secara khusus ditujukan untuk jadi ban bus listrik yang diklaim punya tingkat resisteni terhadap permukaan jalan yang minim.

Meski punya formula pada tapak ban minim resistansi, namun ban ini diklaim pihak Hankook tetap bisa punya daya topang maksimal atas beban penumpang maupun barang. Seiring itu juga daya cengkeram ban ini juga tinggi. Dengan begitu, ramuan teknologi atas ketiga hal tadi akan membantu sebuah bus listrik punya rentang jelajah yang jauh seiring tingkat efisiensi konsumsi energi listrik yang juga tinggi.

Ban dengan ukuran 275/70 R22.5 ini bisa dipakai untuk seluruh sisi roda dari sebuah bus listrik. Dan hal yang istimewa, karena memang diperuntukkan pada wilayah sub tropis, ada kode “M+S” dan “3PMSF” yang menandakan ban ini bisa dipakai untuk jalan bersalju.

Dalam keterangan resminya, pabrikan ban yang bermarkas di Bundang-gu serta lokasinya  berbatasan dengan wilayah Korea Utara, ini juga menyebutkan bahwa ban baru ini didesain untuk melintasi jalanan wilayah perkotaan. Dengan begitu juga sudah didesain memiliki ‘low rolling resistenace’ terbaik di kelasnya.

Pihak Hankook juga menyatakan bahwa ban ini, selain pada tapak, didining ban atau sidewall-nya punya daya tahan tinggi saat melibas permukaan jalan bergelombang sehingga kenyaman penumpang dijaga dalam kondisi terbaik.

Dalam proses desainnya ban “e-Smart City AU56” tersebut juga mengadopsi teknologi desain terkini. Salah satunya memanfaatkan teknologi cetak tiga dimensi saat penciptaan motif untuk tapak ban. Hal itu bisa dilihat pada desain tapak ban yang desain antar tread atau ‘kembangan’ ban yang biasanya terpisah satu sama menjadi lebih rapat. Menyisakan empat alur ban yang membagi empat rangkaian tread dalam satu ban.

Selain meningkatkan daya cengkeram, desain tersebut punya tingkat keausan tapak ban paling kecil dikelasnya saat ini.

Mencegah masuknya batu atau benda kecil lainnya yang juga biasa terjada pada ban dengan desain konvensional ikut bisa dicegah secara maksimal.

Baca juga: Neoplan, Bodi Bus Paling Nyaman Di Indonesia?

Baca juga: Inilah Aturan Pemerintah Soal Dimensi Bus

Tapak bannya diklaim paling 'senyap', dan masih bisa divulkanisir