Ini Catatan Tiga Tahun Operasional Layanan Trans Jateng

Ini Catatan Tiga Tahun Operasional Layanan Trans Jateng
Tiga tahun beroperasi, Trans Jateng layani 8,8 juta penumpang sampai dengan tahun 2020.
 

Layanan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng melayani masyarakat sejak 2017 silam. Sederet catatan hadir seiring tiga tahun perjalanannya.

Tiga tahun beroperasi, Trans Jateng layani 8,8 juta penumpang sampai dengan tahun 2020. Tahun 2021, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, berencana membuka koridor baru yang melayani rute Semarang-Gubug.

Selama tiga tahun telah dibuka 5 rute pelayanan di Jawa tengah dan memiliki 84 armada, yang dijalankan dengan sistem "Buy The Service", yang disiapkan oleh operator eksisting. Selain melayani penumpang, pengoperasian puluhan armada ini juga menyerap ratusan tenaga kerja, mulai dari pramudi, pramujasa, hingga tenaga mekanik.

Penyerapan tenaga kerja di Trans Jateng tetap memperhatikan kinerja dan integritas. Hingga tahun 2020, Manajemen Trans Jateng telah menerapkan sanksi keras berupa pemecatan sebanyak empat kali.

Sementara teguran tertulis dan pemberian surat peringatan berjumlah total 404 kali serta telah mengembalikan 130 barang bawaan milik penumpang yang tertinggal di Trans Jateng. Proses itu dilakukan setelah mendapatkan laporan dari pengguna Trans Jateng.

Ke depan, manajemen Trans Jateng akan fokus mengembangkan sistem pembayaran non tunai dan aplikasi di android yang memudahkan masyarakat dalam menggunakan Trans Jateng (Aplikasi Si Anteng).

Aplikasi tersebut persis layanan informasi yang diberikan Tije untuk Transjakarta. Serta Teman Bus yang memberikan informasi layanan BRT di beberapa kota seperti Solo, Denpasar, Palembang, Medan dan Jogja.