Operasionalisasi Bus Feeder di Terminal Terpadu Pulogebang Belum Memadai

Operasionalisasi Bus Feeder di Terminal Terpadu Pulogebang Belum Memadai
Sejumlah perusahaan otobus kini harus mengeluarkan biaya ekstra dengan mengerahkan armada shuttle sendiri untuk mengantar penumpang dari agen penjualan tiket mereka yang tersebar di DKI Jakarta.
 

Operasionalisasi penuh Terminal Terpadu Pulogebang di Jakarta Timur belum diimbangi oleh penyediaan moda transportasi bus feeder memadai tujuan berbagai terminal dalam kota di wilayah DKI Jakarta untuk penumpang yang baru turun dari bus.

Nurrahman Irfan, netizen menulis di sebuah grup diskusi di Facebook, Minggu (5/2/2017), bus malam AKAP yang dinaiki keponakannya yang perempuan sudah tiba di Terminal Terpadu Pulogebang pukul 04.00 WIB dari Solo. Namun saat akan melanjutkan perjalanan tujuan Lebak Bulus, bus feeder belum tersedia. Oleh petugas informasi dia kemudian diarahkan naik Metromini tujuan Pulogadung.

istimewa

Dari sana, kemudian dia harus oper naik Transjakarta. Berhubung belum memiliki kartu naik Transjakarta, dia kemudian membelinya, dan harus ikut armada Transjakarta tujuan Harmoni dulu sebelum kemudian bisa pindah ke armada Transjakarta lainnya tujuan Lebah Bulus. Dia menilai, kondisi demikian merepotkan karena harus menenteng barang bawaan.

Ketersediaan bus feeder yang memadai ini menjadi persoalan serius saat ini di Terminal Terpadu Pulogebang mengingat Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah mengharuskan semua bus AKAP tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur harus masuk terminal ini.

istimewa

Sebelumnya, Transjakarta menjanjikan pengerahan sekitar 26 armada Transjakarta busway untuk menjadi armada feeder melayani empat trayek tujuan sejumlah terminal dalam kota di DKI Jakarta seperti Lebak Bulus dengan jam operasional sementara mulai pukul 05.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.

DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) sudah mengeluarkan himbauan serius kepada Pemprov DKI agar membenahi hal ini. "Sejak aturan bus AKAP tujuan Jateng dan Jatim harus masuk Terminal Terpadu Pulogebang, perusahaan otobus harus menyiapkan feeder sendiri agar penumpang tidak lari ke moda angkutan lain," ujarnya.

Pihaknya menyarankan agar bus-bus yang berangkat dari Terminal Pulogadung juga bisa berangkat dari Terminal Terpadu Pulogebang. Begitu juga bus-bus AKAP yang berangkat dari Terminal Kampung Rambutan, bisa berangkat dari Terminal Terpadu Pulogebang.

Sejumlah perusahaan otobus kini harus mengeluarkan biaya ekstra dengan mengerahkan armada shuttle sendiri untuk mengantar penumpang dari agen penjualan tiket mereka yang tersebar di wilayah DKI Jakarta menuju titik terminal pemberangkatan. PO Nusantara misalnya, memang sudah tidak melayani pemberangkatan penumpang dari Terminal Grogol di Jakarta Barat tujuan daerah Semarang, Kudus, Pati, Jepara, dan sekitarnya. 

Namun agen penjualan tiket masih tetap beroperasi. Penumpang yang membeli tiket dari agen di terminal ini diantar ke Terminal Kalideres yang menjadi titik awal keberangkatan bus menuju Jawa Tengah.