Ternyata Ada Fitur Keselamatan AI Tambahan Untuk Bus dan Truk

Ternyata Ada Fitur Keselamatan AI Tambahan Untuk Bus dan Truk
Saat ini fitur kecerdasan buatan (AI) di Indonesia sudah masuk ke segmen kendaraan penumpang dari berbagai merek. Bagaimana dengan mobil niaga?
 

Saat ini fitur kecerdasan buatan (AI) di Indonesia sudah masuk ke segmen kendaraan penumpang dari berbagai merek. Sebut saja Honda Sensing, Toyota Safety Sense, Hyundai SmartSense dan sebagainya. Namun untuk kendaraan niaga, masih belum banyak dihadirkan. 

Namun para pengusaha angkutan, baik pemilik bus dan truk yang ingin mengaplikasikan fitur AI tersebut bisa lirik teknologi opsional yang ditawarkan terpisah. Salah satunya dari TrackVision besutan McEasy. 

TrackVision dari McEasy punya delapan titik kamera yang memberikan keamanan ekstra bagi pengemudi, penumpang dan muatan karena dilengkapi teknologi artificial intelligence.

McEasy sendiri merupakan perusahaan berbasis Internet-of-things (IoT) dan Softwareas-a-Service (SaaS). Teknologi ini diklaim mampu mencegah pengemudi mengalami microsleep dan melindungi muatan logistik hingga selamat sampai tujuan.

Tampilan kamera TrackVision

Teknologi ini diyakini oleh McEasy dapat membantu pelaku industri transportasi yang rentan laka lantas untuk membantu mewujudkan program zero accident atau nihil kecelakaan kerja di jalan.

“Mayoritas mitra McEasy berkecimpung dalam industri transportasi yang rentan laka lantas. Karenanya, kami menghadirkan TrackVision yang dilengkapi kecerdasan buatan, yaitu ADAS (Advanced Driver Monitoring System) dan DMS (Driver Monitoring System)," ucap Grady Kusmulyadi, Chief Product Officer, McEasy saat sesi pengenalan di Jakarta, Kamis (19/9).

Menurutnya studi menunjukkan bahwa program keselamatan pengemudi jika dikombinasikan dengan sistem pemantauan di dalam kendaraan dan kamera, dapat mengurangi kejadian kritis terkait keselamatan hingga 59 persen.

Fitur ADAS ini berfungsi mengidentifikasi apabila kendaraan berpindah jalur, indikasi benturan dan tidak menjaga jarak aman. Sedangkan DMS mengidentifikasi apabila pengemudi mengantuk, tidak fokus, menelpon, merokok (apabila membawa barang berbahaya), tidak menggunakan sabuk pengaman atau jika pengemudi membawa muatan lain yang tidak resmi. 

TrackVision memberikan alert di kabin dan melalui email maupun WhatsApp ke manajemen masing-masing perusahaan, agar mereka dapat memperingatkan maupun mengevaluasi pengemudinya.

"Selain untuk melindungi pengemudi dari unsafe driving behaviour, TrackVision juga membantu dalam memastikan keamanan muatan klien yang dipercayakan pada kami aman dari ancaman pembajakan," tambah Grady sembari menyebut saat ini ada ribuan klien dari berbagai perusahaan fleet

Baca juga: Pintu Bus Sisi Pramudi Ditiadakan Agar Lebih Safety?

Baca juga: Microsleep : Bahaya Laten Pengemudi Di Jalan Tol