Ternyata Ini Bedanya Bawa Bus Transjakarta dan AKAP

Ternyata Ini Bedanya Bawa Bus Transjakarta dan AKAP
Mengemudikan kendaraan jenis big bus seperti di jalan raya tentu membutuhkan keterampilan khusus. Meski begitu, cara mengemudi di kondisi dalam kota atau luar kota bisa berbeda.
 

Selain armada bus AKAP, sasis bus besar sepertu Volvo B11R juga dipakai oleh armada angkutan dalam kota seperti Transjakarta (TJ), diantaranya dari operator Steady Safe. 

Sedangkan sejumlah Perusahaan Otobus (PO) yang membuka layanan antar kota antar provinsi (AKAP) dengan bus tersebut salah satunya dimiliki oleh PO Juragan 99 Trans yang dibangun sebagai bus Double Decker Sleeper. 

Mengemudikan kendaraan jenis big bus seperti  di jalan raya tentu membutuhkan keterampilan khusus. Meski begitu, cara mengemudi di kondisi dalam kota atau luar kota bisa berbeda. 

Hal ini disampaikan oleh Furqon, pengemudi bus Juragan 99 Trans yang sebelumnya merupakan pramudi bus Transjakarta. Menariknya dirinya juga membawa sasis bus jenis Volvo B11R baik saat di Transjakarta dan Juragan 99 Trans. 

"Secara armada tak banyak perbedaan. Karena busnya sama-sama bertransmisi otomatis. Lalu jumlah as roda juga sama," bukanya saat kami temui di pool Juragan 99, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, belum lama ini (9/9). 

Mengemudi bus di jalur TransJakarta, pemotor jadi salah satu pihak yang harus selalu diwaspadai

Selain itu, batas kecepatan armada pun dibedakan. Karena bus AKAP dari PO Juragan 99 Trans dibatasi 120 km/jam. Sedangkan bus TJ kecepatannya mentok di angka 45 km/jam saja. 

Perbedaan terbesar diakuinya justru terletak pada perilaku pengguna jalan di lapangan. "Kalau di TJ, ketemunya orang ngawur. Misalnya pengendara motor yang putar balik akibat ada razia di depannya. Kalau sudah begitu, ya bus akhirnya tertahan sampai motornya kena tilang," papar Furqon. 

Sedangkan AKAP kondisi pengemudi yang dihadapi terasa lebih normal. Kendalanya lebih sering bertemu perbaikan jalan atau truk yang pindah jalur tiba-tiba.

Di sisi lain, perbedaan jam kerja pun membuat Furqon harus beradaptasi di awal-awal mengemudikan bus AKAP. 

"Kalau di TJ kerjanya dari pagi sampai malam. Di AKAP sebaliknya, kita bawa dari sore sampai pagi. Tapi kan ada gantian. Awalnya memang berat dan butuh adaptasi, apalagi jika nyetir di jam 3 pagi. Tapi sekarang sudah biasa," jelas pria yang mengawali karir sebagai pengemudi minibus ini.

Baca juga: GIIAS 2024: Hino Rilis Sekolah Mengemudi

Baca juga: Akibat Pramudi Tidak Konsen, Kembali Terjadi Bus AKAP Seruduk Truk