Mengenang Truk Perkasa, Salah Satu ‘Embrio’ Kendaraan Nasional

Mengenang Truk Perkasa, Salah Satu ‘Embrio’ Kendaraan Nasional
Pernah jadi harapan cerah dari kelompok usaha Texmaco
 

Lebih dari dua puluh tahun lalu Indonesia pernah punya truk yang bisa disebut sebagai salah satu andalan kendaraan merek lokal. Berdasarkan data dari laman Wikipedia, truk tersebut merupakan produksi dari PT Wahana Perkasa Auto Jaya yang dirirkan tahun 1998.

Produksi perdana dilakukan tahun 1999, truk adalah model perdana yang dirilis. Masa edarnya ada di periode 1999-2004 sebelum kemudian berhenti produksi karena kelompok usaha induknya, Texmaco, mengalami kesulitan finansial.

Pada masa edar, untuk truk banyak dipakai oleh instansi pemerintah baik militer maupun sipil. Diklaim waktu itu merupakan produk dengan kandungan lokal mencapai 90 persen.

Pusat produksinya di kawasan Purwakarta, Jawa Barat.

Kandungan lokal itu dicapai dengan peroleh lisensi oleh pohak Texmaco dari sejumlah raksasa komponen serta kendaraan komersial kelas dunia. Sebut saja untuk mesin pernah didapat lisensi dari Cummins (AS)

Kemudian ada juga lisensi atas mesin diesel, transmisi, serta gardan dari Steyr (Austria). Steyr merupakan penghasil truk dengan label MAN, selain seluruh model G-Class dari Mercedes-Benz.

Keseriusan Texmaco dalam mempersiapkan Perkasa bisa dilihat dari barisan spesifikasi mesin yang didapat dari Steyr yaitu WD Series;  WD 612 dan WD 602.

Mesin diesel WD 612 series pada masa itu merupakan salah satu mesin diesel yang sangat bertenaga di kelasnya. Berkonfigurasi 6 silinder inline dengan kapsitas 6.956 cc. Kemudian untuk detail  bore × stroke dari mesin ini adalah 108 × 120 mm, dengan begitu mesin ini berkarakter overstroke alias torsinya dahsyat sejak putaran mesin yang rendah.

Untuk lisensi modul transmisi diperoleh dari raksasa transmisi asal Jerman, ZF, termasuk gardan yang didapat darui Eaton yang asal Amerika Serikat.

Dalam versi sipil diproduksi tiga varian; Perkasa T30H (tractor head), Perkasa Bromo 195 ps 4×2, dan Perkasa Bromo 220 ps 6×4.

Pernah juga sempat dibangun produk truk purwarupa bernama Laskar. Merupakan tractor head yang kabin dari pabrikan DAF yang asal Belanda.

Sempat juga rilis versi bus

Perkasa pada masa aktifnya juga sempat merilis sasis bus sebanyak tiga tipe. Masing-masing berkode B 07 A, variannya B 07 B dan B 07 Bi yang semuanya bermesin belakang. Varian ketiga adalah B 07 BiS dengan mesin Turbo Intercooler.

Semua produk bus pakai mesin berlisensi Steyr Motors GmbH. Untuk tipe WD612 6 silinder konfigurasi segaris 6.500 cc dengan kapasitas tenaga terpasang  195 PS (untuk tipe B 07 A dan B 07 B), 220 PS untuk tipe B 07 BI, dan 240 PS untuk tipe BiS.

Untuk transmisinya menggunakan ZF6s-680 yang memiliki karakter rasio pendek, dan untuk mesin yang menggunakan turbo intercooler, Perkasa memasangkannya dengan ZF6S-90 yang memiliki rasio gigi lebih panjang.

Berdasarkan dimensi,  sasisnya sendiri terdiri dari dua varian dengan panjang 11.325 mm untuk mesin depan dan 11.675 mm untuk varian mesin belakang. Jarak sumbu roda adalah 5.800 mm (A, mesin depan) dan 6.000 mm (B). 

Gardan depan mampu menahan beban sebesar 7.725 kg dan untuk bagian belakang mampu menahan beban hingga 10,5 ton. Spesifikasi sumbu roda itu serupa produk Hino RG yang ketika itu jadi ‘benchmark’ dalam hal durabilitas. 

Baca juga: Hino L Series: Kampiun Truk Angkut Menengah Di Amerika

Baca juga: Truk Ford Ternyata Masih Dibuat di Turki, Rusia, Dan Tiongkok

Sempat dipakai PO Sumber Alam

Sasis Perkasa dalam balutan bodi Setra karoseri Rahayu Sentosa