Rencana Damri Aceh Nge-Line Ke Medan

Rencana Damri Aceh Nge-Line Ke Medan
Bagian dari rencana memuat jalur sampai ke Lampung
 

Perum Damri Cabang Banda Aceh mengkaji perluasan trayek Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) ke Medan, Sumatera Utara, seiring meningkatnya peminat transportasi bus sekaligus mendukung program konektivitas Trans Sumatera.

Manajer Usaha Perum Damri Cabang Banda Aceh, Suprihatin, akhir pekan ini (20/7) mengatakan perluasan trayek ini seiring dengan program Damri pusat, setelah melihat keberhasilan Trans Jawa yang menghubungkan Jakarta hingga Banyuwangi, Jawa Timur.

“Ini kemudian mau diadopsi untuk Trans Sumatera dan Trans Sulawesi. Untuk Trans Sumatera, nanti awalnya dari Lampung sampai ke Banda Aceh,” kata Suprihatin di Banda Aceh. Seperti dikutip dari Antara.

Tahapan saat ini, dia menjelaskan, Damri sedang melakukan survei melalui kuesioner kepada masyarakat dari masing-masing titik, mulai dari Lampung - Padang, kemudian Padang - Medan, hingga Medan - Banda Aceh.

“Tim dari pusat InsyaAllah Senin (22/7) mulai turun survei teknis, diawali dari Lampung sampai ke Banda Aceh, dari tiap-tiap cabang Damri yang dilaluinya,” ujarnya lagi.

Memang saat ini pilihan AKAP jalur Banda Aceh-Medan sudah beragam, banyak diisi oleh berbagai perusahaan swasta. Bahkan bus yang sudah lama terkenal seperti Pelangi, Kurnia, Simpati hingga kini masih tetap eksis.

Kendati demikian, Suprihatin menilai, tidak tertutup kemungkinan Damri juga bisa ikut ambil peran, sehingga peluasan trayek ini penting dilaksanakan apalagi sejalan dengan adanya program Trans Sumatera dalam mendukung transportasi Indonesia.

“Ini juga bentuk layanan kita kepada masyarakat, sebagai satu-satunya perusahaan BUMN yang bergerak di bidang transportasi,” ujarnya menjabarakan lebih lanjut.

Selama ini, Perum Damri Banda Aceh hanya melayani angkutan jalan perintis, yang disubsidi oleh pemerintah melalui Kementerian Perhubungan. Saat ini, Damri Banda Aceh melayani 11 trayek yang tersebar di delapan kabupaten/kota di Aceh.

“Seperti ada dua trayek di Aceh Tamiang, satu trayek di Nagan Raya, ada juga di Aceh Selatan dan lain-lain,” kata Suprihatin.

Menurut dia, konsep angkutan perintis ialah menghubungkan daerah terpencil atau tertinggal menuju ke titik keramaian di wilayah tersebut, atau dari desa ini menuju ke pusat kecamatan.

“Contoh di Aceh Selatan, dari pedalaman Manggamat menuju ke Kota Fajar. Jadi lebih ke daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan,” ujarnya memungkaskan.

Baca juga: Damri Ajukan Modal Rp1 Triliun Untuk Beli Ratusan Bus Listrik

Baca juga: Damri Rilis Avante H7 Bersasis Hino