Layanan Angkutan Umum Di Palembang Semakin Lengkap Dan Terintegrasi

Layanan Angkutan Umum Di Palembang Semakin Lengkap Dan Terintegrasi
New Oplet Musi Emas, diluncurkan Kemenhub sebagai pengumpan Light Rapid Transit (LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT) Sumsel di Palembang.
 

Secara simbolis, kunci angkot feeder diserahkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru dan Walikota Palembang, Harnojoyo, Sabtu (11/6).

Kunci tersebut merupakan satu dari 29 unit angkot feeder dari Kemenhub kepada Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang. Layanan feeder ini, di awal operasionalnya akan melayani dua rute. Pertama yaitu lintas Talang Kelapa-Talang Buruk via Asrama Haji dengan jarak 20,4 km, sedangkan kedua, Lintas Asrama Haji-Sematang Borang via jalan Noerdin Panji dengan jarak 40,2 km. Nantinya, layanan rute feeder ini akan terus ditambah.

“Kita terus sosialisasikan penggunaan angkutan umum agar kehadirannya bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Naiklah angkutan umum agar Palembang tidak macet dan udara menjadi lebih bersih,” ujar Budi.

Budi Karya Sumadi juga menjelaskan, bahwa untuk meningkatkan minat masyarakat untuk naik angkutan massal perlu kolaborasi pentahelix yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, akademisi, pebisnis, komunitas masyarakat dan juga media.

“Maka dari itu, hari ini saya di Palembang bersama Pak Gubernur, Walikota dan sejumlah tokoh masyarakat Sumsel, ingin menyampaikan pesan dengan lebih luas dan masif kepada masyarakat Palembang, untuk sama-sama memanfaatkan angkutan umum yang sudah disediakan,” tuturnya.

Hal tersebut didukung oleh Gubernur Sumsel Herman Deru. “Kita berharap makin banyak lagi masyarakat Palembang dan sekitarnya yang menggunakan angkutan umum,” katanya.

Maret lalu, Kemenhub telah mencanangkan Gerakan Nasional Kembali Ke Angkutan Umum yang dilaksanakan di Palembang. Kota Palembang menjadi contoh atau role model transportasi yang lengkap dan terintegrasi di Indonesia, karena memiliki angkutan umum yang lengkap, mulai dari BRT, LRT, angkot, sampai ke angkutan sungai yang saling terhubung.

Berdasarkan data, angka pengguna LRT Sumsel kian meningkat. Pada tahun ini hingga Mei 2022, penumpang LRT Sumsel telah mencapai 350 ribu penumpang. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan masa pandemi yang mencapai 150 ribu penumpang. Begitupun dengan tingkat keterisian BRT Trans Musi sudah mencapai 55 persen lebih setelah dilakukan penataan dan rerouting rute angkutan umum di Palembang.

Selain itu, dengan adanya armada angkot feeder ini, juga meningkatkan lapangan pekerjaan. Tak kurang dari 60 orang pengemudi direkrut untuk menjadi pengemudi angkot feeder ini.