GIIAS 2024: Desain ‘Out of The Box’ Karya Trijaya Union

GIIAS 2024: Desain ‘Out of The Box’ Karya Trijaya Union
Spesialis bikin bodi untuk Mitsubishi
 

Meskipun berada di area parkir Hall 11, ICE BSD, bukan berarti karya Trijaya Union ini jangan sampai terlewatkan untuk disimak.

Terbilang jarang bagi bagi pecinta bus, baik untuk ukuran medium maupun big size, dengan tarikan garis yang ‘boxy’ membuat sodoran karya karoseri asal Bitung, Banten, ini penuh garis desain berbau gaya Eropa itu justru jadi keunggulan.

Yudi, Pirsa, Business Development Manager PT Trijaya Union yang ditemui akhir pekan lalu (21/7) menyebutkan bahwa desain mereka yang dinamai Neo Grantour itu merupakan evolusi dari desain Sahara yang berspesifikasi 4x4.

Menurutnya yang signifikan berubah dari desain Sahara adalah sisi muka dan buritan. Selebihnya menyesuaikan dengan kedua sisi tersebut.

“Tapi untuk desain Neo Grantour ini bisa juga dipasangkan pada sasis yang juga spesifikasinya 4x4, secara umum bisa dipakai untuk semua merek sasis non cabin,” ujarnya. Sejurus kemudian diterangkan olehnya bahwa unit ‘prototype’ yang dimiliki oleh Sumber Alam itu sasisnya Mitsubishi Canter FE 71 bermesin 3.907 cc yang dikenal dengan sebutan ‘Colt Diesel Engkel’ itu.

Anthony Steven Hambali, orang nomor satu di Sumber Alam, ditemui langsung di GIIAS 2024, menyebutkan bahwa pihaknya memang sengaja memilih desain kotak ini dengan upaya untuk menghadirkan kabin bus ukuran medium yang maksimal dalam hal ergonomi. "Kami sudah melakukan pemesanan desain Grantour ini sebanyak dua unit," ujarnya.

Diterangkan lagi oleh Yudi, pengembangan desain Neo Grantour intensif dilakukan selama dua tahun terakhir. Fokus desain menurutnya memang untuk mengutamakan headroom maupun legroom yang sebelumnya banyak jadi ‘kendala’ dalam mendesain medium bus.

“Karena bodi yang ‘boxy’ jadi bikin kaca samping jadi lebih lebar, nyaris selebar bus ukuran besar,” terang Yudi lebih lanjut. Untuk harus berdiri di dalam kabin, setidaknya bagi yang punya tinggi 170-an cm juga tidak perlu sampai menunduk.

Penempatan kompartemen barang di atas jok juga tidak perlu mengganggu gerak penumpang saat harus berjalan maupun bergerak sekitar jok.

Karena desain bodi 'boxy' bikin kabin jadi lebih lapang

Tiap baris jok ada soket untuk charging gawai

Desain fascia terinspirasi pada desain cockpit persawat terbang

Diterangkan juga oleh, Rain Januardo, Sales & Marketing Division Manager dari kampiun karoseri yang berdiri tahun 1978 itu bahwa untuk satu unit desain Grantour butuh pengerjaan 1-2 bulan.

“Untuk jok, flooring, plafon, detail kabin sampai AC bisa menyesuaikan dengan permintaan dan keinginan dari pemesan,” jabarnya.

Dipungkaskannya bahwa saat ini setidaknya sudah ada pemesan sebanyak tujuh unit atas bodi Neo Grantour.

Baca juga: GIIAS 2024: Tampilan Medium Bus Makin Maksimum

Baca juga: GIIAS 2024: Juragan 99 Trans Rilis Medium Bus Termewah

Sesungguhnya tidak mudah 'mix and match' lampu belakang yang sudah ada dengan desain buritan

Desain bagian depan pengembangan dari bodi model Sahara

Kaca samping nyaris selebar kaca bus big size