Model Bus Ternyata Tidak Berlaku Universal, Tergantung Kondisi Lintasan

Model Bus Ternyata Tidak Berlaku Universal, Tergantung Kondisi Lintasan
Paling kentara tentang penggunaan Single Glass dan Double Glass, tak selalu menyenangkan bagi penumpang.
 

Membuat Trend desain bus, saat ini hampir semakin menggelora di antara perusahaan karoseri. Masing-masin membuat kreasi yang bisa 'menular' untuk digunakan oleh pembuat karoseri lain, terutama yang masih 'kecil'.

Seperti soal windshield atau kaca depan pada bus. "Ini juga berdasarkan kreasi desainer dari masing-masing perusahaan karoseri," jelas Kusririn, desainer Laksana.  Double Glass, menjadi rancangan menjamur di saat ini, meski ada yang mulai beralih ke Single Glass.

"Single Glass, buat sebagian PO lebih diutamakan, karena kebutuhannya beda-beda," jelas lelaki yang disapa Riri atau Ririn itu.  Seperti juga dialami oleh Direktur Utama PO SAN, Kurnia Lesani Adnan, yang berkata bahwa untuk rute yang dilalui armadanya, kebanyakan jalan berkelok, sehingga lebih baik penumpang menikmatinya sambil melihat ke depan.

"Bisa dibayangkan, kalau jalan berbelok-belok, tapi gak melihat ke depan, gampang pusing penumpangnya," terang lelaki yang disapa Sani itu. Jadi, Single Glass lebih cocok digunakan di sana. "Karena tidak ada halangan bagi penumpang untuk melihat ke depan, begitu juga pemeliharaannya lebih simpel dan efisien. Karena ternyata kaca double tidak lebih murah harganya dan tidak lebih mudah memeliharanya," tukasnya.