Mulai Euro 4 Ke Atas, Cairan AdBlue Diperlukan Oleh Sebagian Truk Diesel, Apa Itu?

Mulai Euro 4 Ke Atas, Cairan AdBlue Diperlukan Oleh Sebagian Truk Diesel, Apa Itu?
Cairan berbahan dasar urea ini, menurunkan kadar NOx pada emisi mesin diesel, sehingga lebih ramah lingkungan.
 

Demi mewujudkan lingkungan yang ‘lebih hijau’ pabrikan kendaraan berlomba-lomba menerapkan teknologi untuk menurunkan emisi gas buang.  Mulai dari penggunaan Exhaust Gas Recirculation (EGR) hingga Selective Catalityc Reduction (SCR) yang bekerja dengan cairan berbahan urea.

Cukup unik, aplikasi SCR bukan pada mesin sebagai sumber penghasil emisi, melainkan hanya pada sistem gas buangnya saja, alias pada knalpot.

“Sistem SCR ini, hanya bekerja pada saluran gas buang saja, tidak mempengaruhi kinerja mesin, juga maintenance free,” ujar Handi Lim, Sales Development Head, PT UD Astra Motor Indonesia, Agen Pemegang Merek kendaraan UD Trucks di Indonesia.

SCR ini, juga terdapat pada Quester Euro 5 yang baru saja diluncurkan secara virual, Kamis (24/3). Pada merek lain, ada juga yang sudah menggunakan SCR untuk menurunkan kadar NOx pada emisi gas buangnya, seperti Hino maupun Mercedes-Benz.

SCR ini, bekerja dengan cairan AdBlue yang nantinya akan diproses dalam chamber SCR, untuk bereaksi dengan NOX, dan diurai menjadi air.

Memang, ada tambahan biaya untuk pembelian AdBlue ini, namun terbayarkan dengan kondisi mesin yang lebih baik, emisi yang lebih bersih.

“Untuk konsumen UD Trucks Quester Euro 5, akan mendapatkan 800 liter AdBlue, ini cukup banyak, karena satu liter AdBlue bisa digunakan untuk sejauh 75 km,” tutur Handi. Ia juga mengatakan, harga seliter AdBlue sekitar Rp 10 ribu, sehingga ada penambahan biaya tetapi tidak signifikan.

“Untuk Jakarta-Surabaya saja, diperkirakan hanya menamah Rp 110 ribu saja,” ungkapnya.