Proyeksi Toyota dan Daimler Gabungkan Bisnis Truk Hino dan Fuso Menjadi Satu Unit

Proyeksi Toyota dan Daimler Gabungkan Bisnis Truk Hino dan Fuso Menjadi Satu Unit
Hino Motors dan Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation bakal merger menjadi satu kekuatan baru
 

Hino adalah milik Toyota dan Mitsubishi Fuso milik Daimler akan bersama-sama mengembangkan dan memproduksi truk dan bus masa depan. 

Toyota Motor Corporation dan Daimler Truck sepakat untuk menggabungkan Hino Motors dan Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation menjadi unit baru. 

Adapun tujuan menyatukan kedua brand besar ini ialah dalam upaya mereka menggalakkan pengembangan, pengadaan, dan produksi kendaraan komersial.

Kedua perusahaan menandatangani nota kesepahaman pada 30 Mei 2023 lalu. Dengan perjanjian pasti akan ditandatangani pada kuartal pertama tahun 2024, dan nilai  transaksi yang akan dirampungkan hingga akhir tahun 2024. 

Terkait nama, lokasi, campuran kepemilikan saham, dan struktural di perusahaan, baru akan diputuskan dan diumumkan dalam 18 bulan ke depan. 

Entitas baru ini akan terdaftar di pasar saham Jepang, dengan kedua belah pihak sama-sama berinvestasi di dalamnya.

Seperti dikutip dari Reuters, organisasi penjualan global untuk Hino dan Mitsubishi Fuso akan tetap terpisah. 

Usaha baru ini akan berfokus pada pengembangan teknologi CASE (Connected/Autonomous & Automated/Shared/Electric) dan meningkatkan “daya saing produsen truk Jepang” baik di kawasan Asia maupun global.

Koji Sato, CEO Toyota mengatakan bahwa mereka “akan bekerja sama dengan visi bersama untuk mencapai netralitas karbon”. 

Sementara Martin Daum, CEO Daimler Truck mengatakan bahwa pengumuman tersebut adalah “langkah penting dalam membuat masa depan nol-emisi bekerja secara ekonomis”, yang menggambarkan perusahaan baru tersebut sebagai “kekuatan utama di Asia Tenggara dan rekanan penting dari keluarga Daimler Truck”.

CEO Daimler Truck mengatakan bahwa hidrogen adalah masa depan industri, sehingga kedua belah pihak akan terus mengerjakannya untuk truk dan bus tanpa emisi di masa depan. 

Hidrogen dianggap lebih cocok untuk kendaraan komersial karena tidak memerlukan baterai EV yang besar dan berat. 

Pada saat yang sama, jaringan pengisian bahan bakar jauh lebih mudah diatur dibandingkan dengan kendaraan penumpang, karena sebagian besar truk dan bus menggunakan rute tetap.

Kesepakatan itu datang satu tahun setelah Hino mengaku memalsukan data emisi untuk kendaraan komersial sejak 2003. Hal fatal yang menyebabkan reputasi dan keuangan Hino begitu terpukul keras.