Toyota LiteAce, Adik Mungil HiAce Yang Tak Pernah Dijajakan Di Indonesia

Toyota LiteAce, Adik Mungil HiAce Yang Tak Pernah Dijajakan Di Indonesia
Meski tidak dipasarkan di Indonesia, namun generasi terakhir model ini justru hanya dibuat di Indonesia.
 

Kita mengenal sosok Toyota HiAce sebagai salah satu kendaraan niaga dan penumpang besar yang masih eksis hingga saat ini. Namun sebenarnya HiAce punya ‘adik’ dengan dimensi yang lebih imut yang dikenal sebagai Toyota LiteAce.

Mungkin nama LiteAce sendiri merupakan sesuatu yang kurang familiar dengan kuping orang Indonesia, karena model ini tidak dijajakan tanah air, melainkan untuk pasar dalam negeri Jepang.

Mulai dikenalkan pada 1970 dalam bentuk pikap 2 pintu dan van 4 dan disusul dengan versi 5 pintu setahun kemudian. Masih dalam model yang sama, pada 1976 diluncurkan varian TownAce yang lebih difokuskan sebagai kendaraan penumpang yang dilengkapi dengan fasilitas kenyamanan yang lebih lengkap.

Dari titik inilah kemudian dipisahkan pembagian kelasnya, di mana LiteAce diperuntukkan sebagai kendaran komersial dalam bentuk mobil kargo, sedangkan TownAce sebagai kendaraan penumpang. Pembagian LiteAce dan TownAce ini terus digunakan hingga saat ini.

Pada perkembangannya, baik TownAce maupun LiteAce ini menjadi komoditas ekspor Toyota ke berbagai destinasi di berbagai negara, baik di Asia, Afrika maupun Australia. Sayangnya, tidak pernah ditargetkan untuk masuk pasar Indonesia.

Di sisi lain, model ini pun direbrand sebagai produk Daihatsu dengan nama Daihatsu Delta 750 untuk varian LiteAce dan Delta Wide untuk Town Ace.

Generasi I LiteAce

Generasi II pun hadir pada 1979 dan masih menggunakan formasi nama yang sejenis. Jika dicermati, sekilas penampilannya mirip dengan HiAce yang hadir dalam periode sama. Mesin diesel hadir sebagai opsi untuk pertama kalinya.

Perubahan desain dan asupan teknologi terus berkembang pada generasi III hingga IV, di mana pola penamaannya masih sama dengan generasi sebelumnya. Pilihan mesin yang lebih besar, hingga 2.000 cc bensin dan 2.100 cc diesel pun muncul dan dikhususnya untuk model TownAce saja. Opsi ini pun disodorkan pula sebagai menu pada Daihatsu Delta Wide.

Gen II versi Australia

Perubahan besar terjadi pada generasi V, tepatnya di tahun 1996. Di mana untuk pertama kalinya mobil ini memiliki half bonnet, dengan ‘hidung’ yang tidak terlalu panjang di depan. Posisi mesin yang semula berada di bawah jok depan, berpindah ke areal depan.

Pada saat yang sama nama Wide dan angka 750 dihapuskan pada rebadged Daihatsu dan diganti dengan Daihatsu Delta Van.

Model ini bertahan hingga 2007 dan setelahnya, baik Toyota maupun Daihatsu Jepang, berhenti memproduksi model ini.

Walau lenyap dari lini produksi di Jepang, namun sepertinya nama LiteAce dan Town Ace tidak ikutan sirna. Pada 2008 muncul generasi penerusnya yang sepenuhnya dibuat dan dirakit di Indonesia, dengan model yang kita kenal sebagai Daihatsu GranMax.

Pembagian LiteAce diberikan pada model pikap, Blind Van ataupun Van dengan 7 penumpang. Sedangkan TownAce menggunakan GranMax dengan kemampuan angkut 7 penumpang yang dijejali berbagai fitur kenyamanan dan kemewahan.

Perubahan mendasar terjadi pada konstruksi bodi, di mana posisi mesin kembali ditempatkan di bawah jok walaupun model ini memiliki half bonnet.

Varian ekspor ke Negeri Matahari hanya menggunakan mesin 1.500 cc dengan pilihan transmisi manual 5 speed dan 4 percepatan matik. Yang istimewa dari versi ekspor ini adalah tersedianya pilihan penggerak AWD pada semua tipenya.

Kendati sepenuhnya dibuat oleh PT Astra Daihatsu Motor, namun pada kenyataannya tak satupun dari model berlogo 'D' itu untuk pasar Jepang.

Toyota TownAce 1995 
Generasi paling mutahir dari LiteAce