Baru Dibangun, Sembilan Halte Bus Unik Di Jakarta

Baru Dibangun, Sembilan Halte Bus Unik Di Jakarta
Diklaim semakin nyaman bagi calon penumpang
 

Dinas Bina Marga DKI Jakarta berhasil menuntaskan revitalisasi sembilan halte bus pada tahun 2024 yang didesain lebih nyaman untuk dipergunakan oleh warga yang ingin berpergian menggunakan angkutan umum.

“Seperti halte di depan Masjid Istiqlal yang kami desain sedemikian rupa sehingga warga lebih nyaman menunggu transportasi umum yang akan membawanya," ucap Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Utilitas Kota Dinas Bina Marga DKI Jakarta Syamsul Bakhri  di Jakarta pekan lalu (15/2).

Menurut Syamsul, dari sembilan halte yang direvitalisasi tersebar di empat wilayah administratif Jakarta untuk Jakarta Pusat selain halte Istiqlal juga ada halte Taman Jatibaru dan halte Kelurahan Bendungan Hilir.

Lalu di wilayah Jakarta Selatan, terdapat halte Lapangan Ros, Jakarta Barat di depan SMA 65, dan Jakarta Timur di RSUD Kramat Jati dan SDN 02 Pondok Bambu, serta lainnya.

Syamsul mengatakan lagi perihal alasan memilih kesembilan halte ini berdasarkan prioritas yakni penggunaannya cukup tinggi oleh warga atau pengguna. Sementara untuk konsep desain yang diusung di masing-masing halte, kurang lebih sama.

“Ada tiga model, kami memberikan sentuhan pada ornamen. Konsep dasarnya sama. Lebar sekitar 2x5 meter, hanya beberapa model kami kasih sentuhan di masing-masing halte,” jelasnya.

Pada halte Masjid Istiqlal yang dibangun dengan luas 10 meter persegi misalnya, Bina Marga mengusung konsep modern dengan sentuhan motif kayu dan ornamen laser cutting. Material yang digunakan yakni didominasi aluminium composite panel (ACP) yang ringan dan tahan cuaca. Ciri khas halte ini yakni memiliki ornamen berwarna oranye yang menyerupai Mihrab Masjid Istiqlal.

Halte Masjid Istiqlal biasanya digunakan calon penumpang untuk menunggu angkutan JakLingko rute Tanah Abang-Kota dan bus wisata (BW) 2 yang melewati antara lain halte Monas, Pasar Baru, Sarinah dan Museum Nasional.

Bina Marga menargetkan untuk merevitalisasi lagi 11 halte di lokasi berbeda hingga akhir tahun 2024. “Kami rencana di April sudah bisa pelaksanaan, karena mekanisme prosesnya melalui e-catalog sehingga proses pengadaan menjadi lebih cepat,” ucap Syamsul lebih lanjut.

Dia berharap masyarakat bisa ikut menjaga dan memelihara halte-halte yang sudah direvitalisasi ini sehingga manfaat kenyamanan  bisa dirasakan lebih panjang. “Mudah-mudahan halte ini akan memberikan kenyamanan bagi masyarakat, karena ada pencahayaan yang cukup bagus, sehingga bisa menjadi ikon juga,” pungkasnya.

Baca juga: Sekilas Halte Transjakarta Bundaran HI-Astra

Baca juga: Ternyata Angkutan Umum Wajib Disediakan Pemerintah Daerah