Jenis Bodi Bus Di Indonesia Versi Adi Putro

Jenis Bodi Bus Di Indonesia Versi Adi Putro
Secara prinsip perbedaan antar varian berdasarkan ketinggian bodi
 

Saat ini acap kali penyebutan untuk sebuah model bodi bus menggunakan tiga huruf seprti UHD, atau HD, bisa juga DD alias double decker. Berdasarkan catatan bus-truck.id penyebutan istilah ini ‘dimulai’ saat pihak karoseri Adi Putro melansir produk Jetbus 3 di ajang Giicomvec 2020.

Waktu itu David Jethrokusumo, Direktur Utama PT Adiputro Wirasejati menyebutkan baha pihaknya menyediakan pilihan produk untuk big bus yang secara umum tergantung pada ketinggian bus. “Mulai tipe HDD, MHD, SHD, UHD hingga SDD. Selisih tinggi masing-masing tipe berkisar 10-15 cm," ujar David saat itu.

Sejurus kemudian, masih pada perhelatan otomotif di masa pra pandemi itu dijelaskan lagi oleh David bahwa varian big bus dari model Jetbus 3 yang paling rendah dari Adi Putro dinamakan Jetbus 3 HDD (High Deck). Tingginya ‘hanya’ 3,6 meter. “Bodi ini dapat dipakai oleh seluruh sasis big bus. Baik bermesin belakang, seperti Hino RK 260 dan RN 285, Mercedes-Benz OH Series hingga Isuzu LT134. Bodi ini juga bisa digunakan sasis bermesin depan macam Hino AK dan Mercedes-Benz OF 1623,” imbuh David lagi.

Varian selanjutnya dinamakan MHD (Medium High Deck) dengan ketinggian 3,75 meter. Versi ini mengutamakan bagasi yang lebih luas, tanpa menambah tinggi bodi secara signifikan. Varian ini sebenarnya merupakan ‘trik desain’ karena ada beberapa sasis bus yang tidak diperbolehkan mengadopsi bodi terlalu tinggi  seperti SHD. “Tapi ada konsumen yang ingin memaksimalkan kargo bagasi. Bodi ini bisa dipakai sasis bermesin belakang dengan tipe space frame, seperti Hino RN285 dan Mercedes-Benz OH1626,” ungkap pria berkacamata itu.

SHD atau Super High Deck punya ketinggian 3,85 meter. Bodi ini bisa dipakai oleh bus-bus bersasis ‘premium’, seperti Scania K360IB, Scania K410IB, Mercedes-Benz O500R 1836 juga O500R 2542.

SHD salah satu varian paling laris

Lebih tinggi dari SHD adalah UHD (Ultra High Deck), memiliki ketinggian hingga 4 meter. Ini merupakan varian bodi dengan volume bagasi terbesar. Fungsinya selain sebagai pengangkut penumpang, juga dapat untuk menunjang angkutan barang.

Nah, yang tertinggi adalah varian SDD (Super Double Decker) dengan ketinggian mencapai 4,15 meter, selisih 0,5 meter dari batas maksimal kendaraan di Indonesia yang mencapai 4,2 meter. Ada dua kabin di varian SDD, desainnya fokus pada kebutuhan angkutan penumpang lebih banyak. Karena terdapat kabin atas dan bawah, namun ruang bagasinya terbilang paling kecil dibandingkan varian-varian bodi lainnya.

Sama seperti body tipe UHD, untuk varian double decker, Adi Putro hanya menerima sasis-sasis tronton (dua gandar belakang) sesuai ketentuan dari pemerintah. Pilihan sasisnya adalah Volvo B11R, Mercedes-Benz O500R dan Scania K410IB.

Baca juga: Jetbus 5 “Initial-D”, Terobosan Baru Livery Bus

Baca juga: Jawa Timur Masih Terpadat Jumlah Busnya

Varian UHD punya kapasitas bagasi paling besar dibandingkan varian bodi lainnya