Cermati Titik Buta Di Samping Truk

Cermati Titik Buta Di Samping Truk
Selalu berinisiatif untuk menjauh jika memungkinkan
 

Meskipun banyak kendaraan besar seperti truk telah dilengkapi juga sejumlah peranti defensive maupun safety driving namun tak ada salahnya untuk memahami kondisi natural yang dihadapi para pengemudi kendaraan angkut itu dari posisi kemudinya.

Saat menyimak dari dekat sejumlah truk dan sasis bus Mercedes-Benz beberapa waktu lalu (25/4), terungkap bahwa pengemudi truk, khususnya yang ukuran besar, praktis kurang bisa memantau secara penuh kondisi di bagian paling akhir dari kendaraan yang dikemudikannya. Terlebih bagi pengemudi truk gandengan.   

“Bagi pengendara lain usahakan menghindari bagian belakang truk, terlebih yang gandengan,” buka Dharmawan Edy Susanto, VPC CBU Sales Operation PT DCVI, saat ditemui langsung. Sejurus kemudian diterangkannya lagi untuk juga menghindari sisi berlawanan dari rangkaian truk maupun bus saat di jalur berbelok.

Karena pada sisi itulah yang sangat berpotensi akan ‘membuang’ alur gerak kendaraan lainnya. “Misalnya truk akan belok ke kiri maka sisi kanan belakang akan menutup gerak kendaraan dari belakang, atau kalau ada yang sudah berada di sisi kanan maka pengemudi harus lebih hati-hati agar kendaraan di sisi kanan itu tidak ‘terdorong’,” jabar Dharmawan lagi.

Hal diutarakan tersebut adalah pengingat bagi pemakain kendaraan yang lebih kecil, termasuk pemotor, bahwa ada ‘kelemahan’ dari sebuah gerak laju bus maupun truk yang patut diwaspadai yaitu adanya potensi blind spot di seputaran kendaraan yang mereka kemudikan.

Blind spot merupakan titik buta atau tidak terlihat oleh pengemudi dari posisi duduk mereka melalui penglihatan langsung lewat spion ataupun jendela.

Hal tersebut sejatinya juga harus jadi perhatian dari pemakai jalan lain. Sebagai langkah preventif agar terhindari dari kondisi terjepit sampai terkena ‘tendangan’ bagian buritan.

Area yang terlihat dari spion samping, jika ada gandengan maka area warna hijau akan semakin memanjang 

Spion samping bagian atas untuk melihat titik paling belakang dan kaca bawahnya untuk pantau area sampai tengah bodi truk

Wajib melihat dan terlihat

“Buat driver kendaraan besar ya harus bisa melihat apa yang ada di sekitar kendaraaan.  Caranya, bisa dengan penambahan spion sekunder, pake navigator atau kenek untuk memastikan bisa melihat kondisi sekitar kendaraan dan melihat jauh depan,” ujar Catur Wibowo, instruktur Defensive Driving dari ORD yang berbasis di Bandung, Jawa Barat.

Dilanjutkan lagi oleh Catur, yang dihubungi beberapa waktu lalu, sebelum menjalankan kendaraannya, pengemudi kendaraan besar juga seharusnya memetakan gambaran yang luas soal medan jalan yang akan dan sedang dilewatinya. “Sepanjang perjalanan pengemudi perlu mencipatakan ‘lingkaran’ aman di sekitar kendaraannya, yang pasti Anda harus bisa yakin melihat serta terlihat,” jelasnya.

Hal itu senada dengan perspektif dari Dharmawan,”Setidaknya bagi pemakai jalan lain untuk menghidari bagian paling belakang, jika sudah berada di posisi samping truk ataupun bus segera memperkirakan jarak aman dengan bodi mobil atau posisi motor Anda jangan kurang dari satu meter. Kalau bisa atur jarak lebih jauh lagi, karena wilayah itu sangat berbahaya.”

Khusus bagi pemakai motor atau pesepeda yang kebetulan berada di sisi kanan maupun kiri bagian depan truk juga perlu semakin waspada. Sebab posisi driver truk, setidaknya pada truk ukuran sedang, yaitu setidaknya satu meter lebih tinggi di atas posisi motor. Meskipun spion akan banyak membantu namun karena posisi kendaraan yang bergerak maka frekuensi kendaraan ataupun pemakai jalan lain yang berada di wilayah blind spot akan silih berganti di mata sang pengemudi truk.   

Pengemudi truk ataupun bus praktis mengandalkan sudut pandang yang terlihat di kaca spion. Makin sulit lagi jika spesifikasi kaca spionnya hanya terdiri dari satu bidang saja yang menghadap ke arah belakang. 

Ada jenis spion bus maupun truk yang dalam satu pegangan terdiri dari dua sampai tiga bidang kaca yang membantu pantauan visual ke sejumlah arah.

Terakhir, Catur mengingatkan pengemudi kendaraan besar dan juga kendaraan kecil saat beriringan,”Terus selalu berkomunikasi  lewat lampu atau membunyikan klakson sehingga bisa dilihat serta diketahui oleh pengemudi kendaraan lain. Ingat prinsipnya, pastikan Anda melihat dan terlihat.”

Baca juga: Axor Baru: Makin Nyaman, Makin Ekonomis

Baca juga: Memahami Kode Sasis Truk dan Bus Mercedes-Benz di Indonesia

Spion depan kaca untuk memantau kondisi setengah lingkaran wilayah depan truk

Tidak semua truk punya kelengkapan kaca spion dan sensor deteksi area pandang, harap selalu waspada